Sebelum bertolak ke Gunung Sari, rombongan disambut oleh Kepala
Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Berau Barat, Bapak Hamzah. Diskusi dimulai
dengan pemaparan mengenai kondisi hutan alam di Berau, Kalimantan Timur
serta rencana kegiatan KPH dan Dinas Kehutanan wilayah tersebut.
Dalam kunjungan empat hari ini, para wartawan banyak berdiskusi
dengan masyarakat desa disekitar konsesi SLJ IV. Melalui kesepakatan
tertulis antara masyarakat desa dan pihak SLJ IV, masyarakat dilibatkan
pada proses pemantauan produksi kayu dan keamanan hutan yang dilakukan
secara transparan. Kerjasama harmonis ini mencegah terjadinya pembalakan
liar di kawasan konsesidanmenjadikan SLJ IV aman dan sistem bagi hasil
dengan masyarakat berjalan lancar.
Untuk pesertadapatmelihat proses secaramenyeluruh, rombongan juga
diajakmelihat operasional pabrik pengolahan kayu Sumalindo di Samarinda,
Kalimantan Timur. Di sini, wartawan semakin memahami alur “perjalanan”
serta perdagangan kayu dari hutan sampai ke pembeli. Baik SLJ IV dan
Sumalindo Global Industry, keduanya telah memperoleh sertifikat Sistem
Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). SVLK menjadi sertifikat wajib dari
Pemerintah Indonesia bagi industri yang mengekspor produknya ke luar
negeri.
Kunjungan wartawan ke Berau dan Samarinda merupakan bagian dari
upaya WWF-Indonesia dan TNC dalam memperkenalkan lebih jauh pengelolaan
hutan lestari serta industri kayu bertanggung jawab di Indonesia.
Kegiatan ini didukung oleh program RAFT (Responsible Asia Forest and
Trade) dari Pemerintah Australia.
0 komentar:
Posting Komentar